Senin, 23 Juni 2014

contoh laporan teknologi sediaan farmasi



LABORATORIUM FARMASEUTIKA
PROGRAM STUDY DIII FARMASI
STIKes MEGA REZKY MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP
TEKNOLOGI FARMASI

OLEH :
KELOMPOK IV

Asisten : Nielma Auliah.,S.Si.,Apt.


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MEGA REZKY MAKASSAR PROGRAM STUDI DIII FARMASI
2014

KELOMPOK IV

Ø  Rahayu Juwita                                  (13 3145 401 029)
Ø  Riska Dulla                                        (13 3145 401 030)
Ø  Sasmita                                               (13 3145 401 031)
Ø  Selvinayanti                                       (13 3145 401 032)
Ø  Sulfia ningsih                                     (13 3145 401 033)
Ø  Sri Putriyanti                                     (13 3145 401 034)
Ø  Tifani Seplika Bara                           (13 3145 401 035)
Ø  Sri Windayani                                   (13 3145 401 018)
Ø  Nining Suryaningsih                         (13 3145 401 036)
Ø  Nur Fauziah.B                                   (13 3145 401 037)










Jumat, 20 Juni 2014

laporan pengenalan alat dan sterilsasi

Pengenalan Alat dan Sterilisasi

BAB I
PENDAHULUAN
I. Maksud dan Tujuan
Maksud dari adanya praktikum kali ini adalah agar praktikan dapat mengenal alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum mikrobiologi nantinya. Sedangkan tujuannya adalah agar praktikan dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana cara pembersihan, penyiapan maupun penggunaan alat.
II. Prinsip praktikum
Dapat memahami prinsip kerja, kegunaan, dan fungsi dari masing-masing alat, beserta bagaimana cara mensterilkan dari masing-masing alat..

Minggu, 01 Juni 2014

contoh laporan isolasi dan penanaman mikroorganisme




BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Dunia mikroba adalah dunia organisma yang sangat kecil, sehingga tidak dapat kita lihat dengan mata telanjang. Walupun sudah agak lama dikenal, namun dunia mikroba baru mulai terbuka secara luas sejak manusia menemukan sebuah alat yang disebut mikroskop, hasil temuan Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723) (Hadioetomo, 1993).
Dengan kemajuan zaman tersebut, maka kita perlu untuk belajar mikrobiologi. Agar kita dapat mengetahui jenis-jenis mikroba yang ada di lingkungan sekitar dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan lebih luas dan maju lagi. Dengan mempelajari mikrobiologi, kita juga dapat mengetahui mikroba yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya mikroba yang dapat dijadikan obat, dalam bidang industri pangan, atau bahkan dijadikan bahan biodiesel (Hadioetomo, 1993).
Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosa mikrobiologis, sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. Oleh karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman, hal ini semua merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi (Volk & Wheeler, 1993).
Sterilisasi adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium.
Pengetahuan tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab. Cara sterilisasi dan desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu. Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosa mikrobiologis, sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. Oleh karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman, hal ini semua merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi (Volk & Wheeler, 1993).

Cara penggunaan alat-alat dalam lab yang baik dan benar

Kegiatan pertama dalam percobaan ini adalah pengenalan alat dan teknik sterilisasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengenalkan alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi dan teknik sterilisasi.
Adapun alat-alat yang dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara lain:

1.   Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)
Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

2.  Autoklaf
Autoclave yaitu alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Medium yang akan disterilkan ditempatkan di dalam autoclave selama 15-20 menit, hal ini bergantung pada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Medium yang akan disterilkan ditempatkan dalam beberapa botol yang agak kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka dan temperatur akan terus-menerus naik sampai 121oC (Dwidjoseputro, 1990).