BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Sesuai
namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios =
hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran
organisma yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Dunia mikroba adalah
dunia organisma yang sangat kecil, sehingga tidak dapat kita lihat dengan mata
telanjang. Walupun sudah agak lama dikenal, namun dunia mikroba baru mulai
terbuka secara luas sejak manusia menemukan sebuah alat yang disebut mikroskop,
hasil temuan Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723) (Hadioetomo, 1993).
Dengan kemajuan zaman tersebut, maka kita perlu untuk
belajar mikrobiologi. Agar kita dapat mengetahui jenis-jenis mikroba yang ada
di lingkungan sekitar dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dengan lebih
luas dan maju lagi. Dengan mempelajari mikrobiologi, kita juga dapat mengetahui
mikroba yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya mikroba yang dapat dijadikan
obat, dalam bidang industri pangan, atau bahkan dijadikan bahan biodiesel (Hadioetomo, 1993).
Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosa mikrobiologis,
sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai maupun medianya.
Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan tersebut bebas
dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. Oleh karena itu, bagi
seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi,
pembuatan media serta teknik penanaman, hal ini semua merupakan dasar-dasar
kerja dalam laboratorium mikrobiologi (Volk & Wheeler, 1993).
Sterilisasi
adalah cara untuk mendapatkan suatu kondisi bebas mikroba atau setiap proses
yang dilakukan baik secara fisika, kimia, dan mekanik untuk membunuh semua
bentuk kehidupan terutama mikroorganisme. Dalam bidang mikrobiologi baik dalam
pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan steril merupakan syarat utama
berhasil atau tidaknya pekerjaan kita dilaboratorium.
Pengetahuan
tentang prinsip dasar sterilisasi dan desinfeksi sangat diperlukan untuk
melakukan pekerjaan di bidang medis yang bertanggung jawab. Cara sterilisasi
dan desinfeksi yang baru banyak diperkenalkan, namun masih tetap digunakan
cara-cara dan beberapa bahan seperti digunakan berabad lalu. Hampir semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosa
mikrobiologis, sterilisasi sangat diutamakan baik alat-alat yang siap pakai
maupun medianya. Suatu alat atau bahan dikatakan steril apabila alat atau bahan
tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora. Oleh
karena itu, bagi seorang pemula di bidang mikrobiologi sangat perlu mengenal
teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman, hal ini semua
merupakan dasar-dasar kerja dalam laboratorium mikrobiologi (Volk &
Wheeler, 1993).